Cara Dan Tips Agar Latihan Pramuka Tidak Membosankan
Ekstrakurikuler Pramuka saat ini tidak begitu digemari di Kota-kota besar, tetapi di kota kecil dan pedesaan kegiatan Pramuka tetap menjadi pilihan utama.
Beruntung di saat ini Pramuka dimasukan ke dalam Kurikulum, walaupun masih uji coba di beberapa sekolah, tetapi Pramuka akhirnya dimasukan ke dalam pembelajaran sehingga setiap siswa wajib menjadi anggota Pramuka.
Beruntung di saat ini Pramuka dimasukan ke dalam Kurikulum, walaupun masih uji coba di beberapa sekolah, tetapi Pramuka akhirnya dimasukan ke dalam pembelajaran sehingga setiap siswa wajib menjadi anggota Pramuka.
Keengganan siswa-siswi di kota besar bisa dipahami, karena mereka mengganggap kegiatan Pramuka kurang menarik dan cenderung membosankan. Apalagi yang dipelajari lagi-lagi morse, semaphore dan tali temali.
Menurut mereka semaphore dan morse sudah ketinggalan zaman karena sekarang sudah ada SMS, email, dan ponsel untuk berkomunikasi. Sedangkan tali temali sudah berganti dengan paku dan sekrup untuk memperkokoh kayu, bambu atau besi.
Menurut mereka semaphore dan morse sudah ketinggalan zaman karena sekarang sudah ada SMS, email, dan ponsel untuk berkomunikasi. Sedangkan tali temali sudah berganti dengan paku dan sekrup untuk memperkokoh kayu, bambu atau besi.
Mereka juga menganggap malas mengikuti kegiatan atau latihan pramuka yang lagi-lagi hanya upacara dan latihan materi itu-itu saja sehingga mereka mengganggap sudah bosan dan pernah mendapatkan materi tersebut sewaktu di Sekolah Dasar.
Untuk itu saya selain sebagai guru mata pelajaran, kebetulan saya juga sebagai Pembina Pramuka. Mencoba untuk membangkitkan lagi semangat anggota pramuka dalam setiap latihan, saya memberikan materi yang menarik tentang kepramukaan dan diselingi dengan hiburan.
Materi-materi yang dianggap masih relevan menurut saya adalah semaphore digunakan pada saat keadaan darurat dimana BTS dan sinyal ponsel mati sehingga untuk mengirim berita dari jarak yang cukup jauh bisa dapat menggunakan semaphore.
Materi Pramuka yang lain adalah Sandi-sandi. Sandi ini digunakan pada saat keadaan negara sedang dalam perang. Dimana agar informasi itu sampai dan tidak diketahui oleh musuh dapat menggunakan sandi, tentunya sandi ini harus dimengerti oleh pengirim pesan dan penerima pesan.
Simpul-simpul Pramuka, dengan simpul-simpul ini kita bisa memanfaatkan tali saat tidak ada paku atau alat lain terutama saat terjadi bencana. Untuk mendirikan tenda atau tandu membawa korban di lokasi bencana. Banyak pula materi-materi yang lain yang intinya untuk kemampuan peserta didik bertahan hidup terutama saat terjadi bencana alam.
Materi baris-berbaris juga diperlukan, karena siapa tahu diantara peserta didik ada yang bercita-cita menjadi tentara atau polisi, sehingga mereka tidak akan canggung lagi mengenai baris berbaris. Sebenarnya masih banyak lagi materi kepramukaan yang harus diberikan kepada peserta didik.
Selain itu sebaiknya latihan pramuka diisi dengan permainan dan nyanyian sehingga peserta didik akan merasa senang dan tidak terasa membosankan. Saya yakin dengan cara ini semua akan senang dan terhibur. Selain itu ilmu untuk bertahan hidup yang ada di Pramuka akan sangat bermanfaat bagi peserta didik pada saat terjadi bencana alam.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar